Selasa, 25 Februari 2014

Force... Habit....able....


Bravo for our students.... never give up to try, try, try (practice) because our duty is not for success but how to try in other to get success.. remember our motto FoRce,... HaBit,   aBLe.....
okay guys... do the best what you can!
jalmi biasa bakal ngalakukeun anu tos anjena tiasa tapi jalmi pinunjul mah biasana bakal nyobian anu anjena teu acan tiasa sopados janten tiasa

Sabtu, 22 Februari 2014

The Short Story of Legend of Tangkuban Perahu + Moral Value



This story is from West Java at Bandung, Indonesia.
A long time ago, lived Dayang sumbi. She had a son, his name was Sangkuriang. Because of disobedience, Dayang sumbi cast away Sangkuriang.

After many years in exile. Sangkuriang met a beautiful girl, and wanted to marry her. But he didn’t know that girl was Dayang Sumbing. But she realize that he was Sangkuriang before wedding day. So, she wanted to prevent the marriage, she asked Sangkuriang to build a dam on the river and a large boat to cross the river before sunrise. When Dayang Sumbi knew that his tasks almost completed, she asked her workers to spread silk clothes east of city to impression sunrise. Sangkuriang was fooled, and upon believing that he had failed, kicked the dam and the unfinished boat, resulting in severe flooding and the creation of Tangkuban Perahu from the hull of the boat.

We must obey our parents
Don't be cruel to our childs
Don't marry our parrent
Don't be sly


Jumat, 21 Februari 2014

Peran Masyarakat Dalam Pendidikan



Peran masyarakat dalam pendidikan juga tak kalah penting. Masyarakat dan pendidikan adalah dua hal yang tak bisa dipisah-pisah. Masyarakat, sejatinya adalah produk dari pendidikan, khususnya dari lembaga pendidikan. Pendidikan yang baik akan menghasilkan masyarakat yang baik pula. Sebaliknya, pendidikan yang buruk akan menghasilkan masyarakat yang buruk pula. Artinya masyarakat adalah cermin dari kualitas pendidikan.
Jika kita ‘singgah’ sebentar di sebuah institusi sekolah, misal sekolah dasar, kita menemukan, banyak anak sekolah yang menimba ilmu. Mereka dititip oleh orang tua kepada para guru di sana agar anak mereka bisa menjadi orang yang berguna kelak. Nah, sekarang, mari kita sepakat, orang tua yang di maksud adalah masyarakat (selain bagian dari keluarga) yang kita katakan tadi. Selainnya, seluruh masyarakat yang ada di sana kecuali guru dan para siswa.
Lalu, apa peran masyarakat dalam pendidikan? Banyak. Ada banyak peran masyarakat untuk majunya pendidikan. Dalam hal ini, mari kita katakan ‘pendidikan’ dengan kata ‘sekolah’. Masyarakat, sebagai unsur yang sangat dekat dengan pendidikan bisa berperan, diantaranya:
  1. memberi pengawasan pada para siswa ketika mereka (para siswa) telah berada di luar jam pelajaran. Ini penting. guru tentunya tak mampu sepenuhnya menjaga para siswa ketika mereka sudah di luar dari wilayah sekolah, pun orang tua tak bisa sepenuhnya menjaga anak mereka saat sang anak bermain bersama teman-teman mereka di luar rumah. Masyarakat lah yang memiliki andil dan peran atas penjagaan dan pengawasan tersebut.
  2. Memberi kontribusi materi semampunya atas program-program positif yang dilaksanakan oleh sekolah. Memang, ada dana yang bisa dipakai oleh sekolah untuk program yang membangun. Namun, tentu tidak salah jika masyarakat membantu mendukungnya, agar pihak institusi pendidikan dan anak didik bisa berkarya lebih baik. tentunya, dengan catatan semua laporan dikelola dengan transparan.
  3. Masyarakat harus menjadi contoh yang bisa ditiru oleh para anak didik, agar, kemanapun anak didik pergi, yang mereka temui adalah sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain








Era Flasdisk dan MicroSD Akan Segera Berakhir?


Layanan penyimpanan file digital berbasis komputasi awan semakin banyak tersedia untuk para pengguna gadget. Layanan yang ngetren disebut public cloud ini lambat laun menggeser pengguna gadget untuk tak lagi bergantung pada perangkat penyimpanan fisik.

Sebut saja Dropbox, Evernote maupun Google Drive, brand penyedia layanan cloud gratis ini cukup populer di kalangan pengguna perangkat mobile. Selain itu, masih banyak lagi brandlayanan komputasi gratis maupun berbayar yang menawarkan ruang penyimpanan yang dapat diakses dari mana saja.

Meski begitu, perusahaan pembuat perangkat penyimpanan digital SanDisk mengaku tak khawatir. SanDisk mengklaim walau layanan public cloud makin banyak pengguna gadget masih tetap membutuhkan perangkat penyimpanan digital fisik.
 
"Pengguna smartphone, tablet dan komputer masih tetap perlu MicroSD atau flashdisk. Sebelum mengakses layanan cloud mereka pasti menyimpannya dalam kapasitas penyimpanan fisik yang ada di perangkatnya," ungkap Idris Effendi, Indonesia Country Manager SanDisk.
 
Dijumpai tim Tekno Liputan6.com dalam acara peluncuran produk terbarunya, Idris menyatakan industri penyimpanan digital fisik masih akan tetap tumbuh seiring dengan bertambahnya penggunaan perangkat gadget.

"Sewaktu mereka beli gadget, pasti mereka tetap membeli MicroSD buat dipakai di handset-nya. Jadi gak akan ada masalah sama penjualan produk kami walaupun layanan cloud computing makin banyak," imbuh Idris.

Saat ini, SanDisk memiliki jajaran produk berbentuk flash drive, MicroSD maupun perangkat penyimpanan digital lainnya. Fitur keamanan khusus dan teknologi konektivitas terbaru seperti USB 3.0 jadi kekuatan dari produk yang dipasarkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
 
 
(Dewi Widya Ningrum)

Minggu, 16 Februari 2014

Creating S.M.A.R.T. Goals

Specific
Measurable
Attainable
Realistic
Timely
Specific: A specific goal has a much greater chance of being accomplished than a general goal. To set a specific goal you must answer the six “W” questions:
*Who:      Who is involved?
*What:     What do I want to accomplish?
*Where:    Identify a location.
*When:     Establish a time frame.
*Which:    Identify requirements and constraints.
*Why:      Specific reasons, purpose or benefits of accomplishing the goal.
EXAMPLE:  A general goal would be, “Get in shape.” But a specific goal would say, “Join a health club and workout 3 days a week.”

Measurable - Establish concrete criteria for measuring progress toward the attainment of each goal you set.
When you measure your progress, you stay on track, reach your target dates, and experience the exhilaration of achievement that spurs you on to continued effort required to reach your goal.
To determine if your goal is measurable, ask questions such as……
How much? How many?
How will I know when it is accomplished?


Attainable – When you identify goals that are most important to you, you begin to figure out ways you can make them come true. You develop the attitudes, abilities, skills, and financial capacity to reach them. You begin seeing previously overlooked opportunities to bring yourself closer to the achievement of your goals.
You can attain most any goal you set when you plan your steps wisely and establish a time frame that allows you to carry out those steps. Goals that may have seemed far away and out of reach eventually move closer and become attainable, not because your goals shrink, but because you grow and expand to match them. When you list your goals you build your self-image. You see yourself as worthy of these goals, and develop the traits and personality that allow you to possess them.

Realistic- To be realistic, a goal must represent an objective toward which you are both willing and able to work. A goal can be both high and realistic; you are the only one who can decide just how high your goal should be. But be sure that every goal represents substantial progress.
A high goal is frequently easier to reach than a low one because a low goal exerts low motivational force. Some of the hardest jobs you ever accomplished actually seem easy simply because they were a labor of love.

Timely – A goal should be grounded within a time frame. With no time frame tied to it there’s no sense of urgency. If you want to lose 10 lbs, when do you want to lose it by? “Someday” won’t work. But if you anchor it within a timeframe, “by May 1st”, then you’ve set your unconscious mind into motion to begin working on the goal.
Your goal is probably realistic if you truly believe that it can be accomplished. Additional ways to know if your goal is realistic is to determine if you have accomplished anything similar in the past or ask yourself what conditions would have to exist to accomplish this goal.
T can also stand for Tangible – A goal is tangible when you can experience it with one of the senses, that is, taste, touch, smell, sight or hearing.
When your goal is tangible you have a better chance of making it specific and measurable and thus attainable.

Sabtu, 15 Februari 2014

9 Tips Untuk Hidup Lebih Bahagia

1. Jangan Takut dan Khawatir
Perasaan takut dan khawatir merupakan pikiran kita yang paling tidak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kita khawatirkan atau takutkan tidak pernah terjadi. Jadi untuk apa kita khawatir dan takut?
2. Jangan Pernah Menyimpan Dendam
Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika kita menyimpannya di dalam hati. Maukah anda membawanya sepanjang hidup? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan energi kita dengan menyimpan dendam, sudah pasti tidak ada gunanya. Gunakanlah energi kita tersebut untuk hal-hal yang positif.
3. Fokus Pada Satu Masalah
Jika kita memiliki beberapa masalah, selesaikanlah masalah kita satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan masalah secara sekaligus karena justru akan membuat kita semakin stress.
4. Jangan Membawa Tidur Masalah Anda
Masalah adalah hal yang sangat buruk untuk kesehatan tidur kita. Pikiran bawah sadar kita adalah hal yang luar biasa yang dapat membuat kita gelisah dan tidur kita menjadi tidak nyenyak.
5. Jangan Mengambil Masalah Orang Lain Untuk Anda Selesaikan
Membantu orang lain yang sedang dalam masalah adalah hal yang mulia, tetapi jika kita mengambil porsi terbesar untuk menyelesaikan masalah orang lain tersebut justru itulah kesalahan terbesar. Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan porsi terbesar.
6. Jangan Hidup di Masa Lalu
Mungkin terasa nyaman bagi kita mengingat hal-hal yang menyenangkan di masa lalu tetapi jangan anda terlena didalamnya. Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini, karena kita pun akan bisa merasakan banyak kebahagiaan di saat ini. Saya yakin kita akan mempunyai perasaan yang jauh lebih berbahagia jika kita merayakan apa yang terjadi saat ini dibanding dengan mengingat-ngingat kebahagiaan di masa lalu.
7. Jadilah Pendengar yang Baik
Mungkin sebagian besar orang termasuk saya :) susah untuk menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya kita mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita, tetapi sebetulnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kita akan mendapatkan banyak hal baru yang dapat sangat berguna bagi kebahagiaan hidup kita.
8. Jangan Biarkan Frustasi Mengatur dan Bahkan Mengacaukan Hidup Anda
Kasihanilah diri kita lebih dari apa pun, maksud saya adalah janganlah kita menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah tindakan-tindakan positif dan lakukanlah dengan konsisten.
9. Bersyukurlah Selalu
Bersyukur dan berterimakasihlah atas semua yang kita dapatkan, bukan hanya hal yang positif saja tetapi juga hal yang negatif, karena saya percaya dibalik setiap hal yang negatif tersebut ada hal baik yang bisa kita pelajari.